PERINGATI MAULID NABI, MENELADANI NABI SEPANJANG HAYAT

Tanjung Selor

                Jum'at, 13 Oktober 2023, Pengadilan Agama Tanjung Selor menyelenggarakan Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Bertempat di Media Center. Selain Keluarga Besar Pengadilan Agama Tanjung Selor, acara ini turut juga dihadiri oleh Keluarga Besar Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Utara yaitu Ketua, Wakil Ketua, Hakim Tinggi, Panitera dan Sekretaris bersama keluarga.

              Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh ananda M. Nur Afghan Ramadhan, lalu dilanjutkan dengan Sambutan dari Ketua Pengadilan Agama Tanjung Selor, Ahmad Rifai, S.H.I., yang menyatakan apresiasi terhadap penyelenggaraan peringatan Maulid Nabi ini, semoga kita semua bisa meneladani 4 (empat) sifat beliau yang utama, yaitu Sidiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan), dan Fathonah (pintar).

             Acara dilanjutkan dengan penyampaian Hikmah Maulid yang disampaikan oleh KH. Ridwan Labago, Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bulungan. Beliau menyampaikan bahwa Rasulullah SAW adalah sebaik-baik suri tauladan. Yang setiap tindakan beliau sudah disupervisi langsung oleh Allah SWT. Karena itu, tindakan beliau sudah teruji kredibilitas dan kebenarannya. Setelah menguraikan hikmah, KH. Ridwan Labago berkenan memimpin doa sebagai penutup.

           Jika merasa hidup ini berat, dunia memang begitu.

           Rasulullah yang jadi manusia terkasih Allah saja, diberi ujian hidup seberat itu. 

           Berapa banyak kehilangan yang harus beliau alami? Ayahnya. Ibunya. Kakeknya. Pamannya. Enam putra dan putrinya. Istri tercintanya.

           Yang merasa sendirian dan terusir, Rasulullah pernah mengalami hal yang lebih berat. Ratusan pedang dijejer di depan rumahnya. Dilempari kotoran. Bahkan diusia 53 tahun, terusir dari kampung halaman, tanah kelahirannya.

           Tubuh beliay terkena panah, tersayat pedang, tertusuk tombak, bahkan diracun.

           Semua hal berat yang mungkin terjadi pada seorang hamba, Allah telah timpakan kepada Rasulullah. Maka, untuk alasan apa lagi kita harus bersedih ?

            Laa Tahzan

            Sesungguhnya Allah Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang